BRNO – Penyebab Marc Marquez lolos dari penalti tekanan ban di Sprint Race MotoGP Republik Ceko 2025 akhirnya terungkap. Padahal, pembalap tim Ducati Lenovo itu sempat diselidiki usai balapan.
Marquez berhasil jadi pemenang Sprint Race ke-12 MotoGP 2025 itu pada Sabtu 19 Juli malam WIB. Ia finis terdepan dalam lomba 10 putaran di Sirkuit Automotodrom Brno, Brno, Republik Ceko.
Balapan tersebut berlangsung cukup dramatis. Memulai dari posisi dua, Marquez langsung merebut urutan terdepan dari rekan setimnya Francesco Bagnaia di lap 1 dari 10.
Setelah memimpin selama enam putaran, Marquez tiba-tiba melambat dan menyerahkan tampuk pimpinan ke Pedro Acosta. Hal itu ternyata dilakukan agar memenuhi syarat tekanan ban!
Marquez mengambil alih pimpinan lomba saat memasuki putaran sembilan dan kemudian finis terdepan. Usai Sprint Race, Steward FIM lantas menyelidiki apakah sang pembalap memenuhi syarat atau tidak.
Setelah cukup lama menunggu, Marquez lolos dari hukuman. MotoGP lalu menjelaskan mengapa pembalap asal Spanyol itu tidak dijatuhi penalti terkait tekanan ban.
“Investigasi setelah balapan untuk tekanan ban pembalap nomor 93 (Marc Marquez), 42 (Alex Rins), dan 79 (Ai Ogura) dengan cepat mengungkap kesalahan setelah tekanan minimum dalam sistem peringatan Race Direction,” bunyi pernyataan itu, dikutip dari Crash, Minggu (20/7/2025).
“Sistem kontrol ini terpisah dari sistem peringatan lain yang digunakan oleh tim dan tidak bisa dilihat oleh tim. Setiap tim mengontrol parameternya masing-masing dan peringatan yang dikirim ke dasbor pembalapnya terkait tekanan ban minimum,” lanjut pernyataan itu.
Sekadar informasi, setiap pembalap wajib memenuhi syarat dan menjaga tekanan minimum ban di angka 1,8 bar selama 60% dari jarak tempuh Sprint Race. Jika melanggar, pembalap akan terkena penalti tambahan waktu 8 detik.
Marquez beruntung bisa memenangi balapan. Sementara, Bagnaia yang juga mendapat peringatan serupa dari timnya, malah harus puas finis ketujuh setelah menyerahkan posisi dua kepada Acosta.
(Wikanto Arungbudoyo)