“Tanpa sprint race, tahun ini bisa saja seperti MotoGO 2019 di mana itu menjadi tahunnya Marquez. Sayang sekali kami harus merelakan gelar karena kesalahan dan nasib buruk,” ungkap Bagnaia, dilansir dari Crash, Senin (30/12/2024).
“Tim pantas mendapatkannya. Saya terjatuh beberapa kali tahun ini, saat saya melambat, seperti di Barcelona (sprint),” tambahnya.
“Namun, kalah itu berguna, karena membuat saya sadar bahwa kami tidak boleh lengah. Saya selalu bertekad untuk menang, tetapi terkadang Anda tidak bisa,” tutup Bagnaia.
(Rivan Nasri Rachman)