Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

KOI Sebut Dua Hal Ini Jadi Kunci Sukses China Jadi Raja Olahraga di Asia

Andhika Khoirul Huda , Jurnalis-Jum'at, 06 Oktober 2023 |14:59 WIB
KOI Sebut Dua Hal Ini Jadi Kunci Sukses China Jadi Raja Olahraga di Asia
Timnas Basket Putri China meraih medali emas di Asian Games 2023 (Foto: Reuters)
A
A
A

Untuk diketahui, China sudah memastikan diri menjadi juara umum perolehan medali Asian Games 2023 Hangzhou, China. Hingga kemarin, Negeri Tirai Bambu unggul di puncak klasemen sementara perolehan medali Asian Games 2023 dengan 179 keping emas, 99 perak, 55 perunggu. Tentunya angka tersebut tak mungkin lagi dikejar oleh negara lain dengan dua hari tersisa.

Okto melihat pondasi olahraga yang telah dibangun China dapat menjadi referensi bagi Indonesia dalam merealisasikan target Indonesia emas 2045. Pemerintah sendiri telah memiliki Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang dirancang untuk merealisasikan hal tersebut.

“Kita selalu bilang, SEA Games dan Asian Games adalah sasaran antara. Target utama adalah Olimpiade, tetapi untuk menuju ke arah sana sudah tidak bisa lagi by accident, harus by design. Ini yang bersama harus kita pikirkan. Jadi kita pun harus melihat regulasi olahraga dunia jika ingin bersaing di panggung internasional,” terang Okto.

Di sisi lain, Zhou Jinqiang dalam pertemuan tersebut turut mengapresiasi olahraga Indonesia. Ia memuji penampilan atlet Tim Indonesia di beberapa cabang olahraga, seperti angkat besi, sport climbing, balap sepeda BMX, dan menembak.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Federasi Angkat Besi China serta Deputi Kementerian Olahraga China mengaku COC menawarkan kerja sama dengan NOC Indonesia untuk mengembangkan olahraga kedua negara.

“Kami sangat senang membicarakan kerja sama olahraga antara kedua negara, dengan berbagai asosiasi olahraga dan antara Komite Olimpiade. Kami akan mempererat kerjasama ini dan melakukan pertukaran training camp antar kedua negara, nantinya atlet dapat mengikuti pelatihan dan bertanding di berbagai laga cabang olahraga masing-masing negara,” kata Zhou.

Dia juga mengatakan negaranya melakukan multievent nasional yang sangat kompetitif dan menjadi seleksi ketat bagi para atlet. Waktu penyelenggaraannya pun disesuaikan, yakni satu tahun setelah penyelenggaraan Olimpiade.

“Sistem kami ini mungkin juga bisa menjadi referensi bagi sistem pengembangan atlet olahraga di Indonesia,” pungkas Zhou.

(Admiraldy Eka Saputra)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement