JAKARTA – Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Roy Suryo, memberi tanggapan soal kabar Indonesia yang dinyatakan tidak patuh oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA). Menurut Roy Suryo, kasus ini bisa menjadi bencana bagi olahraga nasional.
Sebagaimana diketahui, Indonesia bersama Thailand dan Korea Utara dinyatakan tidak patuh program pengujian efektif oleh WADA. Hal itu disampaikan pada Jumat (8/10/2021).
Padahal, kepatuhan program pengujian efektif merupakan syarat suatu negara untuk dapat menjadi tuan rumah di ajang internasional. Beberapa ajang besar olahraga yang sempat diwacanakan digelar di Indonesia pun terancam gagal, seperti Piala Dunia U-20 2023, MotoGP 2022, Formula E, Piala hingga Dunia Bola Basket FIBA.
Aturan itu juga jadi syarat untuk duduk sebagai anggota dewan di komite. Indonesia bisa saja harus menjalani sanksi tersebut selama masa penangguhan yang belum diketahui jangka waktunya.
Roy Suryo yang pernah menjabat sebagai Menpora RI mengatakan permasalahan ini sangat serius. Ini bisa saja merusak citra olahraga nasional di kancah dunia.
“Sanksi dari WADA yang merupakan bentukan dari IOC tersebut sangat serius dan berdampak bagi Indonesia, lho,” ucap Roy Suryo, saat dihubungi tim MNC Portal Indonesia.
“Sebab, selain sanksi tidak bisa menjadi tuan rumah kompetisi olahraga di tingkat regional, benua, dan internasional selama masa penangguhan, perwakilan kita juga tidak bisa duduk sebagai anggota dewan di komite sampai statusnya dipulihkan atau dalam jangka waktu 1 tahun (tergantung mana yang lebih lama),” lanjutnya.
“Padahal, Indonesia merencanakan akan menjadi tuan rumah beberapa event olahraga tingkat internasional, jadi terus terang ini bisa menjadi bencana bagi penyelenggaraan event-event tersebut, meski atlet-atlet kita masih diperbolehkan mengikuti turnamen di luar negeri,” tegasnya.