MARC Marquez dikenal sebagai salah satu pembalap paling agresif di MotoGP dalam satu dekade terakhir. Gaya balapnya yang berisiko tinggi dan taktik cerdiknya, terutama saat kualifikasi, membuatnya diidolakan sekaligus dibenci oleh rekan-rekan satu lintasan.
Setidaknya, ada sejumlah rider yang mengakui tak menyukai Marquez. Lantas siapa saja mereka?
Perseteruan paling legendaris dan merenggangkan terjadi antara Valentino Rossi dan Marquez. Hubungan baik keduanya berubah total setelah MotoGP 2015.
Rossi menuding Marquez bersekongkol membantu Jorge Lorenzo memenangkan gelar juara dunia, padahal Rossi saat itu memiliki peluang besar. Keduanya terlibat insiden di GP Malaysia. Rossi yang kesal terlihat menyenggol Marquez, menyebabkan pembalap Repsol Honda itu terjatuh.
Akibat insiden tersebut, Rossi dihukum start dari posisi paling belakang di seri penutup GP Valencia, yang mengakibatkan ia gagal meraih gelar juara dunia, sementara Lorenzo keluar sebagai juara. Sejak saat itu, Rossi menganggap Marquez sebagai musuh, bukan lagi kawan.
Meskipun tidak terlibat insiden langsung sekeras Rossi, Andrea Dovizioso juga terang-terangan mengkritik gaya balap Marquez, terutama terkait Sepang Clash 2015.
Dovi menganggap Marquez bersalah dan lalai dalam berkendara, serta dinilai kurang hati-hati dalam bermanuver di lintasan.
Jorge Lorenzo mengklaim dirinya juga membenci Marquez. Sebelum perseteruan besar dengan Rossi, Lorenzo merasa sering menjadi korban dari taktik dan gaya balap agresif Marquez.
Selain sering menjadi 'korban' di lintasan, Lorenzo merasa Marquez merebut takhta sebagai pembalap Spanyol nomor satu darinya. Perpindahan penggemar ke kubu Marquez juga menjadi salah satu faktor.
Pembalap asal Inggris, Cal Crutchlow, mengungkapkan ketidaksukaannya yang berakar pada masalah internal tim pabrikan saat ia masih di Honda.
Kehadiran Marquez membuat Crutchlow sangat sulit menembus tim Repsol Honda. Selain itu, pengembangan motor Honda lebih banyak mengutamakan ciri khas dan preferensi Marquez, yang mempersulit pembalap lain.
(Rivan Nasri Rachman)