Dalam kesempatan tersebut, Erick juga menegaskan bahwa sektor olahraga memiliki peluang besar mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, kontribusinya selama ini baru berada di angka 7-10 persen dari belanja pemerintah.
Untuk itu, diperlukan keterlibatan investor dan peningkatan daya beli masyarakat. Dengan begitu, industri olahraga dapat berkembang sebagai sektor ekonomi baru.
"Yang ketiga, pengeluaran pemerintah itu kalo kita bicara pertumbuhan ekonomi kontribusinya hanya 7-10 persen. Kita mau tumbuh ekonomi 5-10 persen, komponennya kita kecil disitu. Harus ada daya beli dan investasi. Jadi ini menjadi pertumbuhan ekonomi, cuma kalau kitanya doang engga. Artinya, kembali, kita harus berkolaborasi dengan seluruh stakeholders untuk menjadikan ini sebuah kegiatan ekonomi seperti yang namanya sport industry atau yang namanya sport tourism," terang dia.
Indonesia Sports Summit 2025 diharapkan mampu melahirkan arah kebijakan baru yang lebih progresif, mulai dari pembinaan atlet, pemanfaatan fasilitas olahraga, hingga strategi pengembangan industri dan pariwisata olahraga. Dengan kolaborasi yang kuat, ekosistem olahraga tanah air ditargetkan tumbuh lebih pesat dan memberikan dampak nyata bagi ekonomi nasional.
Kemenpora memang merancang ISS 2025 untuk mempertemukan pemangku kepentingan olahraga, mulai dari pemerintah, atlet, investor, hingga komunitas olahraga. Tema utama yang diangkat adalah "Kolaborasi untuk Ekosistem Olahraga Berkelanjutan dan Mendunia".
Untuk agenda utamanya meliputi main forum, pameran, job fair, hingga panggung hiburan yang dimeriahkan oleh musisi kenamaan Indonesia seperti Raisa, Adrian Khalif, dan Kahitna. Selain itu, ISS 2025 juga melakukan aksi penggalangan dana untuk membantu korban bencana alam di Sumatera.
(Djanti Virantika)