LEGENDA ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan resmi mengakhiri karier mereka di awal tahun 2025. Meski telah mengukir deretan gelar bergengsi, Hendra Setiawan mengungkapkan ada satu penyesalan yang belum terwujud, yaitu meraih medali Olimpiade selama berpasangan dengan Ahsan.
Selama berduet, Ahsan/Hendra dikenal sebagai salah satu pasangan paling sukses, dijuluki The Daddies karena usia dan ketenangan mereka di lapangan. Namun, di antara kegemilangan mereka, terdapat satu pencapaian yang gagal diraih: medali Olimpiade.
Ahsan dan Hendra telah berpartisipasi dalam dua edisi Olimpiade, yakni Rio de Janeiro 2016 dan Tokyo 2020, yang digelar 2021. Sayangnya, mereka selalu pulang dengan tangan hampa.
Seperti saat beraksi di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Ahsan/Hendra tersingkir secara mengejutkan di babak penyisihan grup. Sementara di Tokyo 2020, mereka nyaris meraih perunggu setelah gagal di babak perebutan medali.
"Penyesalan, kami berdua belum dapat medali Olimpiade. Tapi sudah dua kali mencoba, tetap tidak dikasih, ya bersyukur saja," ujar Hendra dalam konferensi pers di Istora Senayan, dikutip Rabu (12/11/2025).
Meski demikian, Hendra sendiri pernah merasakan manisnya medali emas Olimpiade, saat itu ia berpasangan dengan Markis Kido di Olimpiade Beijing 2008. Penyesalan ini secara khusus merujuk pada pencapaian yang belum lengkap sebagai pasangan Ahsan/Hendra.
Di sisi lain, Mohammad Ahsan mengenang momen paling berkesan dalam perjalanannya bersama Hendra. Ia tak bisa melupakan masa-masa sulit saat mereka sempat berpisah pada tahun 2016. Ahsan dan Hendra sempat bermain dengan pasangan masing-masing pada tahun 2017 sebelum akhirnya memutuskan kembali bersatu pada awal 2018.
Saat kembali berpasangan, banyak pihak yang meragukan mereka karena usia yang semakin matang dan performa yang dianggap menurun.
"Paling berkesan saya rasa di 2019, kita waktu itu sempat pisah sama Ko Hendra di 2016. Di 2018 kita berpasangan lagi dan dalam posisi kita mungkin kita lagi turun," tutur Ahsan.
"Kita berjuang dari nol lagi, benar-benar tidak gampang. Kita pikir juga sudah habis, umur sudah senior juga," tambahnya.
Kemenangan di All England 2019 menjadi titik balik kebangkitan yang sangat emosional. Ahsan mengungkapkan, Ko Hendra tampil di final dalam kondisi sakit, namun mereka tetap berhasil meraih gelar juara. Momen itu menumbuhkan kembali keyakinan dan memicu rentetan gelar juara lainnya.
(Rivan Nasri Rachman)