
Lebih lanjut, Pernat menegaskan, bukan berarti GP25 dikembangkan untuk Marquez seorang. Ducati tahu mereka mengambil risiko kemunduran teknis dengan motor baru itu, makanya The Antman direkrut.
“Tidak berarti motor ini dibangun untuk Marquez, itu konsep yang salah. Tapi, mereka tahu ada risiko kemunduran secara teknis, jadi mereka memilih pembalap yang mampu mengambil dua langkah ke depan,” tutup Pernat.
Perkataan Pernat itu tidak sembarangan. Buktinya, Marquez bisa merebut delapan kemenangan dari 12 seri serta 11 kali memenangi Sprint Race di MotoGP 2025.
Di saat bersamaan, penunggang GP25 seperti Francesco Bagnaia dan Fabio Di Giannantonio kesulitan. Sedangkan, Alex Marquez yang menggunakan GP24 justru bisa menyaingi sang kakak secara konsisten.
(Wikanto Arungbudoyo)