PENGAMAT MotoGP, Carlo Pernat, mengklaim Marc Marquez direkrut oleh Ducati karena tahu motor Desmosedici GP tak bisa lagi disempurnakan. Namun, itu adalah keputusan yang tepat.
Pengembangan motor Ducati Desmosedici GP selama ini berada di bawah tanggung jawab Gigi Dall’Igna. Sentuhannya bisa terlihat dalam tiga musim terakhir di mana penunggang motornya jadi juara dunia.

Sebuah risiko besar kemudian diambil jelang MotoGP 2025. Ducati lebih memilih Marquez ketimbang Jorge Martin yang bisa dibilang besar bersama pabrikan asal Italia itu sejak debut pada 2021.
Pernat menilai, ada hal lain di balik keputusan merekrut Marquez. Ducati, dalam hal ini Dall’Igna, sudah tahu, GP24 adalah motor sempurna. Kuda besi itu tak bisa lagi dibuat lebih baik.
“Sangat jelas, Gigi tahu proyek Desmosedici sudah mencapai puncaknya. Sangat jelas GP25 adalah motor yang tidak sempurna,” kata Pernat, mengutip dari Crash, Selasa (29/7/2025).
“Gigi mungkin tahu, mulai dari GP24, motor akan sangat sulit dikembangkan dan mungkin akan mulai menurun. Jadi, dia merekrut pembalap yang bisa membuat perbedaan,” imbuh pria berkebangsaan Italia itu.

Lebih lanjut, Pernat menegaskan, bukan berarti GP25 dikembangkan untuk Marquez seorang. Ducati tahu mereka mengambil risiko kemunduran teknis dengan motor baru itu, makanya The Antman direkrut.
“Tidak berarti motor ini dibangun untuk Marquez, itu konsep yang salah. Tapi, mereka tahu ada risiko kemunduran secara teknis, jadi mereka memilih pembalap yang mampu mengambil dua langkah ke depan,” tutup Pernat.
Perkataan Pernat itu tidak sembarangan. Buktinya, Marquez bisa merebut delapan kemenangan dari 12 seri serta 11 kali memenangi Sprint Race di MotoGP 2025.
Di saat bersamaan, penunggang GP25 seperti Francesco Bagnaia dan Fabio Di Giannantonio kesulitan. Sedangkan, Alex Marquez yang menggunakan GP24 justru bisa menyaingi sang kakak secara konsisten.
(Wikanto Arungbudoyo)