Kisah Jorge Lorenzo, Legenda yang Akui Marc Marquez sebagai Pembalap Terbaik MotoGP 2025
KISAH Jorge Lorenzo, legenda yang akui Marc Marquez sebagai pembalap terbaik MotoGP 2025, menarik untuk diulas. Sebab, ia pernah beradu di lintasan langsung dengan kompatriotnya tersebut.
Marquez kembali mencuri perhatian usai memenangi MotoGP Belanda 2025. Pria berpaspor Spanyol itu merebut enam kemenangan dan delapan kali podium dari 10 seri musim ini.
Tak hanya itu, Marquez berhasil merebut enam kali pole position serta sembilan kali menang Sprint Race di MotoGP 2025. Berbagai pujian pun terlontar untuk pria yang akrab dijuluki The Baby Alien itu.
1. Terbaik di Grid MotoGP 2025
Salah satu yang memuji Marquez adalah mantan rekan setim sekaligus rivalnya di era 2013-2019 yakni Jorge Lorenzo. Pria asal Spanyol itu tak ragu mengatakan sang pembalap adalah yang terbaik di grid MotoGP 2025.
"Marquez yang terbaik: secara fisik, saat mengerem, mengelola ban, dia yang terbaik," kata Lorenzo, mengutip dari Sportskeeda, Selasa (1/7/2025).
Juara dunia MotoGP tiga kali itu tidak asal bicara. Marquez terbukti mampu beradaptasi dengan baik di era di mana manajemen ban cukup berperan penting. Ia pintar mencari momen kapan harus menyerang dan bertahan atau mengatur tingkat keausan ban.
2. Betapa Hebatnya Marc Marquez
Tentu cara terbaik membandingkan Marquez adalah dengan rekan setimnya dalam hal ini Francesco Bagnaia. Menurut Lorenzo, fakta pria asal Italia itu kesulitan meraih hasil bagus, sudah menunjukkan betapa hebatnya sang rekan setim.
"Saya mengerti Pecco merasa tak ada yang tak benar dengan motor dan kalau itu bukan kasus yang (spesial), saya pikir dia akan lebih dekat dengan Marc, tapi sebenarnya itu yang terjadi saat anda menempatkan rider terbaik dengan motor terbaik," tutur Lorenzo.
Mantan pembalap Yamaha itu paham betul dengan kemampuan Marquez. Keduanya kerap beradu di lintasan pada periode 2013-2019.
Bahkan, mereka pernah jadi rekan setim di Repsol Honda pada musim 2019. Sayangnya, Lorenzo gagal bersinar sementara Marquez sanggup menjadi juara dunia.
(Wikanto Arungbudoyo)
