Ketika pindah ke Ducati dengan kontrak dua tahun, total pendapatan Rossi mencapai USD30 juta (Rp495 miliar) per musim. Namun, komposisinya berbeda yakni hanya USD17 juta (Rp280 miliar) berasal dari gaji tim, sementara sisanya dari sponsor.
Memasuki akhir 2010-an, gaji Rossi terus menyusut seiring usia yang bertambah dan persaingan dengan pembalap muda. Pada 2019, ia menerima sekira 7 juta euro (sekira Rp130 miliar). Pada tahun terakhirnya 2021, pendapatannya turun drastis menjadi 4 juta euro (Rp74 miliar).
Meski gajinya fluktuatif, Rossi membuktikan bahwa nilai seorang pembalap tak hanya diukur dari angka, tetapi juga pengaruh terhadap olahraga. Dia pun terus jadi sorotan di MotoGP.
Dari segi nominal, Yamaha tetap menjadi tim yang paling menghargai Rossi, baik di masa jaya maupun kepulangannya. Sementara Ducati, meski menawarkan angka fantastis, mereka gagal memberinya kesuksesan yang setara.
(Djanti Virantika)