BORGO PANIGALE - Manajer Ducati Lenovo, Davide Tardozzi tampaknya tidak senang dengan label Francesco Bagnaia yang disebut sebagai tiruan Valentino Rossi. Sebab menurut Tardozzi, Bagnaia memiliki prinsip sendiri yang tak selalu dipengaruhi The Doctor –julukan Rossi.
Francesco Bagnaia merupakan lulusan akademi VR46, tempat Valentino Rossi memberikan ilmu kepada pembalap-pembalap muda. Bagnaia bisa dibilang merupakan lulusan paling sukses saat ini.
Sebab, Pecco -sapaan akrab Francesco Bagnaia- sudah berhasil memenangkan gelar MotoGP. Pembalap asal Italia itu diketahui merengkuh gelar pada dua musim beruntun (2022, 2023) bersama Ducati Lenovo.
Tak ayal, Bagnaia pun dianggap sebagai penerus Rossi yang gantung helm pada 2021 silam. Namun begitu, Tardozzi berpandangan lain. Dia menganggap Pecco mempunyai prinsip sendiri.
"Pecco adalah Pecco, dia bukan Valentino Rossi yang merupakan juara hebat, idola, bagi saya juga,” kata Tardozzi dikutip dari Crash, Minggu (26/1/2025).
"Tapi Pecco punya idenya sendiri. Saya yakin kalau dia tidak setuju dengan Valentino, dia akan mengatakannya," sambungnya.
Tardozzi juga meyakini kepribadian Bagnaia dan The Doctor -julukan Valentino Rossi- sangat berbeda. Karena itu, Tardozzi menganggap Bagnaia bukan merupakan tiruan Valentino Rossi.
"Pecco memiliki kepribadiannya sendiri. Pecco adalah juara yang penting dan, menurut saya, akan menjadi lebih penting lagi. Saya tidak berpendapat bahwa dia adalah tiruan dari orang lain atau dia dikelola oleh orang lain," jelas Tardozzi.
Di sisi lain, Bagnaia akan bertandem dengan mantan rival Rossi, Marc Marquez, di MotoGP 2025. Tardozzi memastikan, hubungan keduanya akan baik-baik saja di Ducati Lenovo.
"Tidak (berkonflik), badai harus dikelola," tutupnya.
(Rivan Nasri Rachman)