Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Lin Jarvis, Manajer yang Sukses Duetkan Valentino Rossi dengan Jorge Lorenzo hingga Masih Punya Mimpi yang Belum Terwujud di MotoGP

Andika Rachmansyah , Jurnalis-Jum'at, 03 Januari 2025 |17:00 WIB
Kisah Lin Jarvis, Manajer yang Sukses Duetkan Valentino Rossi dengan Jorge Lorenzo hingga Masih Punya Mimpi yang Belum Terwujud di MotoGP
Lin Jarvis dan Valentino Rossi kala sama-sama di MotoGP. (Foto: MotoGP)
A
A
A

KISAH Lin Jarvis menarik diulas. Manajer yang sukses duetkan Valentino Rossi dengan Jorge Lorenzo ini ternyata masih punya mimpi yang belum terwujud di MotoGP.

Lin Jarvis diketahui telah memutuskan pensiun dari jabatannya sebagai Managing Director Yamaha Motor Racing pada akhir musim MotoGP 2024. Jarvis pun mengungkap ambisinya yang sampai saat ini belum kesampaian bersama tim pabrikan asal Jepang tersebut.

Lin Jarvis. MotoGP

1. Sukses Besar di Yamaha

Jarvis membuat keputusan besar setelah 25 tahun berkecimpung di tim pabrikan Yamaha. Beragam kesuksesan sukses dia berikan untuk tim pabrikan asal Jepang tersebut.

Lin Jarvis sukses membentuk tim yang kuat dengan duet Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Jarvis juga berhasil mengantarkan Yamaha mempertahankan gelar juara dunia MotoGP selama tiga tahun berturut-turut pada 2008-2010.

Sampai akhirnya, Jarvis mengalami masa-masa sulit dalam beberapa tahun terakhir. Performa Yamaha menurun tajam usai Fabio Quartararo meraih gelar juara dunia MotoGP 2021.

2. Mimpi yang Belum Tercapai Bersama Yamaha

Lin Jarvis pun mengaku masih punya mimpi yang belum tercapai di Yamaha. Dia memiliki mimpi untuk bisa membawa Quartararo mempertahankan gelarnya.

“Saya akan mengatakan bahwa sejak kami memenangkan gelar terakhir pada 2021, bahkan saya secara pribadi tidak menyangka kami akan kesulitan sebanyak ini dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Jarvis, dilansir dari Crash, Jumat (3/1/2025).

“Saya berharap selama karier saya, yang saya tahu akan berakhir cepat atau lambat, saya bisa memenangkan setidaknya dua gelar lagi bersama Yamaha berkat Fabio,” ungkapnya.

“Itu adalah mimpi saya, mencoba mencapai 10 gelar. Sayangnya, pada pertengahan 2022, kami dengan cepat menyadari bahwa Ducati berkembang pesat, dan kecepatan pengembangan serta performanya terlalu cepat bagi kami,” sambungnya.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement