TIGA pebulutangkis ini ternyata susah dikalahkan lawan tapi tak berkutik di tangan Susy Susanti. Salah satunya, sang lawan dijumpai di final Olimpiade Barcelona 1992.
Seperti diketahui, Susy Susanti merupakan mantan atlet bulutangkis tunggal putri yang dapat dibilang sebagai yang tersukses di Indonesia. Pasalnya, hingga kini belum ada yang dapat mengalahkan prestasi yang diukirnya.
Tercatat, atlet perempuan kelahiran Tasikmalaya ini pernah sekali meraih medali emas di Olimpiade Barcelona tahun 1992, menjuarai Kejuaraan Dunia di tahun 1993, dan masih banyak prestasi lain di ajang Uber Cup, Asian Games, SEA Games dan lainnya.
Tidak sebatas meraih berbagai gelar, konsistensi performa Susy di atas lapangan juga membuat banyak pebulutangkis hebat tak mampu berkutik saat berhadapan dengannya.
3 Pebulutangkis Ini Ternyata susah Dikalahkan Lawan Tapi Tak Berkutik di Tangan Susy Susanti
3. Zhang Ning
Zhang Ning merupakan pebulutangkis hebat asal China kelahiran 19 Mei 1975. Sepanjang karirnya, ia sukses merengkuh dua medali emas Olimpiade pada 2004 di Athena dan 2008 di Beijing. Hal ini menjadikannya sebagai satu-satunya tunggal putri yang meraih dua medali emas sektor tunggal putri secara beruntun.
Tidak hanya Olimpiade, Zhang Ning juga pernah menjadi juara dunia pada 2003, mewakili China di beberapa edisi Piala Uber dan mecatatkan statistik yang luar biasa, yakni 385 kemenangan dan hanya 97 kekalahan sepanjang karirnya.
Meski prestasinya sangat luar biasa, namun Zhang Ning tidak dapat berbuat banyak saat berhadapan dengan Susy Susanti. Tercatat, ia hanya mampu meraih satu kali kemenangan dalam enam pertemuan.
2. Ye Zhaoying
Pebulutangkis hebat lain yang tak berkutik di tangan Susy Susanti adalah Ye Zhaoying. Pebulutangkis kelahiran 7 Mei 1974 ini merupakan bagian dari skuad juara China di Asian Games 1998. Ia juga meriah berbagai gelar individu seperti olimpiade dan menjadi peringkat 1 ranking BWF pada 1995.
Di masa karirnya, Ye Zhaoying merupakan saingan berat bagi Susy Susanti dan juga Bang Soo-hyun. Bahkan, berkat rivalitas tiga atlet ini, masa itu disebut sebagai era keemasan sektor putri.
Meski begitu, ia tetap bukan saingan bagi Susy Susanti. Kendati selalu memberi perlawanan yang sangat sengit, namun Ye Zhaoying hanya mampu meraih 11 kemenangan dari total 34 kali pertemuan.