Lebih lanjut, Rossy mengungkapkan bagaimana dirinya bisa terpilih menjadi pembawa obor Olimpiade Atlanta 1996. Kala itu, dia tak sendirian, tetapi bersama atlet jalan cepat Indonesia, yakni Etel Hudson.
“Ya itu mungkin alhamdulillah, selain salah satu saya bisa ikut berpartisipasi di Olimpiade sendiri, itu bonus buat Rossy pribadi mungkin, ya. Kebetulan waktu itu almarhum Pak Ismoyo sebagai Ketua KONI menunjuk Rossy dan satu lagi ada atlet jalan cepat, Etel Hudson, jadi berdua kita untuk mewakili Indonesia membawa obor Olimpiade,” jelas peraih 13 medali emas SEA Games itu.
Rossy sendiri sudah dua kali mewakili Indonesia di Olimpiade. Pada edisi 1992 di Barcelona, dia melakoni debutnya dan gagal membawa pulang medali. Akan tetapi, kala itu dia mampu menduduki peringkat 17 nomor tunggal putri.
Sementara di Atlanta, Rossy mengalami penurunan. Dia hanya berakhir di peringkat 46 nomor tunggal putri. Dalam dua ajang tersebut, dia juga tampil di sektor ganda campuran.
Kendati gagal menyumbang medali untuk Tim Merah-Putih di Olimpiade, nama Rossy sangat dikenal di kawasan ASEAN hingga dijuluki sebagai Ratu Pingpong Asia Tenggara. Pasalnya, dia berhasil mengantongi 13 medali emas dalam keikutsertaannya di SEA Games sejak 1987 hingga 2001 silam.
(Rivan Nasri Rachman)