Jorji, sapaan Gregoria, pun mengakui bahwa Shuo Yun Sung bermain sangat ulet sehingga membuatnya lebih bersabar ketika melakukan rally. Menurutnya, kunci kemenangannya kali ini adalah kualitas serangannya yang lebih baik dari sang lawan yang duduk di ranking 32 dunia itu.
“Tipe lawan kan ulet jadi pertama saya tidak mau kalah di rally-nya dulu lalu melancarkan serangan di saat yang pas. Saya diuntungkan dengan bola serangan yang mungkin masih di atas dia, terbukti tadi dia beberapa kali kaget menerima serangan saya,” jelas pemain kelahiran Wonogiri itu.
“Di sini saya merasa kecepatan dan kelincahan saya lebih baik dibandingkan di Korea minggu lalu. Langkah saya sudah terasa lebih ringan,” imbuhnya.
Kendati mendominasi di gim kedua, Gregoria beberapa kali melakukan protes ke wasit. Dia menilai Shuo Yun Sung kerap kali melakukan selebrasi begitu bola belum menginjak lapangan dan itu sebenarnya tak boleh dilakukan.
“Tadi saya protes ke wasit karena lawan selalu mengangkat tangan tanda selebrasi ketika bola belum menyentuh karpet dan hakim garis belum memutuskan. Peraturannya tidak boleh seperti itu tapi wasit tidak terlalu menggubris,” jelas kekasih Mikha Angelo itu.
“Tapi bersyukur dan cukup senang karena saya bisa mengontrol untuk tidak berlarut-larut dalam emosi,” tuturnya.
(Nanda Aria)