Memasuki gim kedua, Kevin Sanjaya melancarkan aksi tengilnya untuk membuat suasana panas. Namun ketengilan Kevin Sanjaya di awal gim kurang berdampak sehingga Conrad/Kolding tetap mampu mengamankan interval gim kedua 11-6.

Setelah jeda, The Minions berjuang mati-matian agar tidak kalah di kandang sendiri. Deretan serangan The Minions berbuah manis dengan berhasilnya mereka menyamakan kedudukan.
Namun setelah reli berakhir, Kevin/Marcus hampir saja bentrok dengan Conrad/Kolding. Penyebabnya Conrad tidak terima, lantaran intersep cepat Kevin Sanjaya hampir membuat Kolding celaka.
Setelah pertandingan kembali dilanjutkan, Kevin Sanjaya kembali melancarkan aksi-aksi tengilnya. Setelah meraih poin, Kevin Sanjaya sesekali berlari-lari kecil di depan net, seakan mengejek pasangan Denmark itu. Alhasil, The Minions tetap berhasil mengamankan gim kedua dengan skor 20-22.
Pada gim penentu, Kevin/Marcus langsung tancap gas. Serangan cepat dilancarkan The Minions membuat mereka meraih tiga poin beruntun di awal gim. Bahkan aksi tengil Kevin yang terus berlanjut membuat lawan semakin kena mental dan tertinggal jauh 11-4 di jeda interval.
Pasca interval saat skor 18-14, wasit mengabulkan challenge Conrad/Kolding yang membuat The Minions geram. Namun setelah dilakukan challenge, ternyata shuttlecock jatuh di wilayah Conrad/Kolding dan poin akhirnya diberikan pada The Minions.
Melihat hasil itu, Kevin Sanjaya pun mengacungkan jempol ke bawah guna mengejek aksi tidak jujur Conrad. Akibat hal itu, Kevin Sanjaya mendapat kartu kuning. Beruntung, pertandingan berakhir untuk kemenangan The Minions dengan skor 21-18.
Demikianlah kisah awal mula pebulutangkis Denmark, Conrad Kolding membenci ketengilan Kevin Sanjaya hingga hampir adu jotos.
(Hakiki Tertiari )