 
                “Saya marah pada awalnya. Kami melatih dan memberi perlengkapan pada 300.000 orang Afghanistan. Namun, sepertinya mereka telah menyerahkan senjata kepada Taliban. Jadi ya, saya bertanya-tanya apakah itu semua sepadan setelah harga yang kami bayar dengan uang, nyawa, dan anggota badan.” ujarnya.
Atlet yang berlaga di paracanoe itu pun memberikan tanggapan terhadap kejadian bom yang merenggut kakinya. Bom itu membuatnya harus menjalani operasi di tiga negara berbeda.

“Jika saya tidak menginjaknya, bisa saja bus sekolah yang akan jadi korban ledakan tersebut” kata McGrath.
"Itulah mengapa saya bisa membenarkan pengorbanan saya, terlepas dari apa yang terjadi sekarang. Pikiran saya masih tertuju pada orang-orang Afghanistan dan para veteran yang mungkin berjuang untuk menghadapi situasi yang terjadi saat ini.” tutupnya.
Sekadar informasi, Paralimpiade Tokyo 2020 akan dimulai pada hari ini, Selasa (24/8/2021). Upacara pembukaan akan berlangsung di Stadion Nasional Jepang.
(Andika Pratama)