TOKYO - Salah seorang atlet Paralimpiade Tokyo 2020 punya pengalaman tidak menyenangkan dengan Taliban. Atlet kano Australia, Curtis McGrath, kehilangan kakinya karena Taliban.
Taliban kembali menguasai Afghanistan sejak pekan lalu. Peristiwa pengambilalihan kekuasaan itu mengusik ketenangan Curtis.

Sang atlet seharusnya fokus pada misinya untuk memenangkan emas Paralimpiade Tokyo 2020. Sayang, peristiwa di Afghanistan terjadi membuatnya berpikir ulang tentang pengorbanannya dahulu.
“Apakah kehilangan kaki saya sepadan? Sebelum kejadian tersebut (pengambilalihan kekuasaan), saya tidak akan kesulitan mengatakan ya.” Ujar Curtis, dilansir dari Daily Telegraph, Senin (23/8/2021).
Peristiwa baru-baru ini memaksanya mengenang kembali memori mengerikan beberapa tahun silam. Dia kehilangan kedua kakinya dalam ledakan bom saat bertugas sebagai tentara Australia di Afghanistan.
BACA JUGA: 16 Atlet Indonesia Akan Ikuti Upacara Pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020
Saat itu, Taliban sedang menyerbu Kabul. Operasi itu diberi nama Operation Slipper. Misi negara tersebut telah berdampak pada kesehatan mental 26 ribu warga Australia yang bertugas di sana, termasuk Curtis.
“Saya marah pada awalnya. Kami melatih dan memberi perlengkapan pada 300.000 orang Afghanistan. Namun, sepertinya mereka telah menyerahkan senjata kepada Taliban. Jadi ya, saya bertanya-tanya apakah itu semua sepadan setelah harga yang kami bayar dengan uang, nyawa, dan anggota badan.” ujarnya.
Atlet yang berlaga di paracanoe itu pun memberikan tanggapan terhadap kejadian bom yang merenggut kakinya. Bom itu membuatnya harus menjalani operasi di tiga negara berbeda.

“Jika saya tidak menginjaknya, bisa saja bus sekolah yang akan jadi korban ledakan tersebut” kata McGrath.
"Itulah mengapa saya bisa membenarkan pengorbanan saya, terlepas dari apa yang terjadi sekarang. Pikiran saya masih tertuju pada orang-orang Afghanistan dan para veteran yang mungkin berjuang untuk menghadapi situasi yang terjadi saat ini.” tutupnya.
Sekadar informasi, Paralimpiade Tokyo 2020 akan dimulai pada hari ini, Selasa (24/8/2021). Upacara pembukaan akan berlangsung di Stadion Nasional Jepang.
(Andika Pratama)