ENG Hian dan Flandy Limpele merupakan salah satu ganda putra terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Kehebatan Eng Hian dan Flandy Limpele terlihat dari keberhasilan mereka mempersembahkan medali perunggu bagi Indonesia di Olimpiade Athena 2004.
Setelah pensiun sebagai pemain, keduanya kini beralih profesi menjadi pelatih. Menariknya, Eng Hian dan Flandy Limpele berada di kubu yang bersebarangan. Mereka saling bersaing dalam memoles kehebatan para pebulu tangkis hingga menjadi top dunia.
(Eng Hian (tengah) bersama Greysia Polii dan Apriyani Rahayu)
Seperti diketahui, Eng Hian didapuk menjadi kepala pelatih di sektor ganda putri pelatnas PBSI. Sementara itu, Flandy Limpele menjadi kepala pelatih ganda putra Malaysia di organisasi Badminton Assosiation Malaysia (BAM).
Sebelum didapuk menjadi pelatih utama di sektor ganda putri Indonesia, Eng Hian mengawali kariernya sebagai asisten pelatih. Berkat tangan dinginnya, Eng Hian mengantarkan anak asuhnya kala itu, yakni Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, menapaki podium tertinggi di ajang Asian Games 2014.
Sejak saat itu, karier Eng Hian naik menjadi pelatih utama sektor ganda putri. Usut punya usut, Eng Hian merupakan salah satu sosok yang melarang Greysia Polii untuk pensiun usai menelan kekalahan pahit di ajang Olimpiade London 2012 dan Olimpiade Rio 2016.
Eng Hian masih percaya dengan kemampuan yang dimiliki anak asuhnya. Sampai pada akhirnya, keyakinan pelatih yang akrab disapa coach didi tersebut membuahkan hasil yang membanggakan.
Berkat kesabaran dan ketekunan memoles ganda putri Indonesia, Eng Hian berhasil mengantarkan anak asuhnya, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, menorehkan sejarah manis di ajang Olimpiade. Mereka sukses menyabet medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.