Melihat kemunduran prestasi bulutangkis, perubahan mulai dilakukan oleh Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) periode 2012-2016. Pengurus dalam masa kepemimpinan Gita Wirjawan mulai memanggil mantan bintang-bintang bulutangkis Indonesia untuk mengisi kepengurusan dan menyumbangkan ide kreatif mereka dalam mengembangkan dunia bulutangkis Indonesia.
Legenda ganda putra Indonesia Ricky Subagja dan Rexy Mainaky serta legenda tunggal putri Indonesia, Susi Susanti juga turut meramaikan kepengurusan PP PBSI. Rexy Mainaky memegang peranan penting dalam kepengurusan di PP PBSI sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi. Penunjukkan ini juga tak jauh dari pengalamannya yang sudah mengembara menjadi pelatih sukses di negara lain.
Selama menjadi pelatih di Inggris, pria berusia 46 tahun ini sudah mengantarkan pemainnya meraih medali perak di Olimpiade 2004 dan emas di kejuaraan All England 2005. Sedangkan di Malaysia, Rexy sudah mengantarkan anak asuhnya meraih emas di Asian Games 2006, juara ganda pria All England Super Series 2007, juara ganda pria Malaysia Super Series 2007, juara ganda pria Swiss Super Series 2007.
Putra Ternate itu memang sudah diasah sejak kecil kemampuannya dalam bermain bulutangkis. Bakatnya di bulutangkis senior juga didukung oleh pelatih handal Christian Hadinata. Terbukti dari tujuh bersaudara, empat saudara Rexy juga berkecimpung dalam dunia bulutangkis seperti Karel Mainaky, Marleve Mainaky, Rionny Mainaky dan Richard Mainaky. Mereka semua juga berkecimpung dalam kepengurusan PP PBSI periode 2012-2016.
Keluarga Mainaky juga mengungkapkan salah satu rahasia kesuksessan keluarga mereka di dunia bulutangkis. Mainaky bersaudara selalu mengadakan syukuran setiap salah seorang dari mereka meraih kesuksesan.
Biodata Rexy Mainaki