Daripada menimbulkan perdebatan, dipilihnya ‘Lebih dari Angka’. Yang mana, ternyata gelar ini berarti lebih dari sekadar nomor buat Marquez. Ada darah, air mata, dan keringat, yang mengucur deras dalam empat tahun penuh derita.
Penderitaan tidak abadi, sementara kebahagiaan datang terlalu singkat. Tidak heran bila gelar juara itu disambut meriah oleh Marquez. Tangisnya pecah saat menyaksikan video yang dibuat Dorna Sports khusus untuknya.
Berani taruhan, ini bukan akhir dari Marc Marquez. Ambisinya masih menyala-nyala untuk memenangi lebih banyak balapan dan juara dunia kendati usianya tak lagi muda.
Hanya perasaan tidak kompetitif dan cedera yang mungkin akan menghentikan Marquez mengukir angka-angka yang membuat namanya abadi dalam sejarah. The best is yet to come. Yang terbaik darinya masih bisa datang.
(Wikanto Arungbudoyo)