“Karena kalau tidak, Anda harus berakselerasi dari nol dan kehilangan waktu. Chicane yang menanjak sangat bergantung pada alur, dan saya harap ini sirkuit yang bagus untuk kami,” ujar pria asal Spanyol itu.
Alex menambahkan Motegi memiliki karakter yang mirip dengan Sirkuit Balaton Park di Hungaria. Menurutnya, kedua lintasan memiliki kesamaan dalam hal kombinasi zona pengereman keras dan tikungan berpotongan.
“Hungaria misalnya, lebih banyak Stop and Go, dan di sini (Jepang) juga demikian. Jadi menikung menjadi aspek yang sangat penting untuk keluar dengan baik,” pungkasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)