ADA 5 atlet Indonesia yang mantap memilih menjadi mualaf menarik untuk dibahas. Bahkan salah satunya karena sudah senang mendengar suara azan sejak kecil!
Ya, keputusan besar dalam perjalanan spiritual diambil oleh sejumlah atlet top Indonesia. Mereka memilih untuk berpindah agama dan menjadi mualaf, dengan beragam alasan yang melatarbelakangi pilihan hidup ini.
Dari dunia bulutangkis, ada nama Maria Febe. Pebulutangkis spesialis tunggal putri ini memutuskan menjadi mualaf sejak 2017. Terlahir dari keluarga Kristen yang taat, Febe menyimpan ketertarikan pada Islam sejak kecil, terutama saat mendengar suara azan.
Meskipun saat itu ia hanya menyimpan rasa kenyamanannya secara diam-diam, keinginan untuk berpindah agama semakin kuat ketika ia dipanggil masuk ke Pelatnas PBSI sekitar tahun 2010. Interaksi intens dengan rekan-rekan yang beragama Islam, serta ketertarikannya pada kegiatan-kegiatan keagamaan seperti salat tarawih, semakin menggerakkan hatinya dan memantapkan langkahnya untuk memilih keyakinan baru.
Nama Lindswell Kwok mungkin tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Peraih medali emas wushu Asian Games 2018 ini mengumumkan telah menjadi mualaf tak lama setelah meraih prestasi gemilang tersebut.
Menariknya, Lindswell ternyata sudah mendalami Islam sejak tahun 2015. Tak heran, meski baru resmi mualaf, ia langsung mantap berhijab.
Sama seperti Markus Horison, pesepakbola legendaris Cristian Gonzales juga memilih nama yang lebih Islami setelah menjadi mualaf, yakni Mustafa Habibi. Keputusan Gonzales untuk memeluk Islam diambil pada 9 Oktober 2003, sebelum ia menikahi sang istri, Eva Siregar.
Legenda Timnas Indonesia di posisi penjaga gawang, Markus Horison, juga menjadi salah satu atlet yang memutuskan menjadi mualaf. Markus memeluk Islam pada tahun 2004 dan kemudian menyandang nama Islam, Markus Haris Maulana, yang lebih dikenal publik.
Pesepakbola Diego Michiels juga memiliki kisah mualaf yang berawal dari pengalaman hidup. Pemain naturalisasi Timnas Indonesia ini mendapatkan hidayah saat menghadapi masa sulit di penjara pada tahun 2013.
Momen tersebut menjadi titik balik baginya untuk memutuskan memeluk Islam. Ia mengucapkan dua kalimat syahadat menjelang persidangan, menunjukkan kesungguhan hatinya.
(Rivan Nasri Rachman)