PBSI Respons Video Viral Aksi Tak Sportif Atlet Sirnas Remas Shuttlecock: Aturannya Masih Tabu

Andika Rachmansyah, Jurnalis
Rabu 23 April 2025 10:43 WIB
PBSI lewat Taufik Hidayat angkat bicara soal aksi tak sportif di Sirkuit Nasional (Foto: Okezone/Cikal Bintang)
Share :

JAKARTA – Wakil Ketua Umum I PBSI, Taufik Hidayat, angkat bicara mengenai video viral aksi tak sportif atlet peserta sirkuit nasional (sirnas) yang meremas shuttlecock saat bertanding. Menurutnya, aturan soal hal tersebut masih tabu.

Media sosial dihebohkan seorang atlet muda meremas shuttlecock sebelum servis dalam pertandingan Sirnas B Kepulauan Riau-Batam 2025. Pemain dari klub PB Exist Badminton itu terlihat meremas kok baru pada saat match point. Aksi itu memberi keuntungan karena bola meluncur lebih cepat.

1. Tidak Melanggar Regulasi

Viral atlet sirnas PBSI remas shuttlecock (Foto: Youtube/Nabs CN)

Aksi viral tersebut pun telah sampai ke PBSI. Taufik mengatakan, sebenarnya hal tersebut tidak melanggar regulasi karena memang belum ada ketentuan khusus yang mengaturnya. Namun, ia mengakui tindakan tersebut sangat tidak sportif.

“Sebenarnya itu kan aturannya masih tabu ya. Kalau secara hukum melihatnya enggak ada apa-apa. Memang hal itu tidak sportif saja. Balik lagi ke atletnya enggak sportif,” kata Taufik kepada wartawan termasuk Okezone, dikutip Rabu (23/4/2025).

“Karena kan kita enggak tahu juga di aturannya ada apa enggak, boleh merusak itu apa enggak. Itu kan tanpa pengetahuan juga. Itu kan aturannya nanti di perwasitan internasional. Itu ada etiknya, tapi saya rasa itu tidak sportif," sambung peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu.

2. Tidak Berbuat Apa-Apa

Taufik bercerita pernah mengalami kejadian seperti itu. Tapi wasit yang memimpin pertandingan juga tidak bisa berbuat apa-apa karena memang tidak ada regulasi yang mengatur.

“Itu balik lagi ke jiwa atletnya gimana tidak sportif. Tapi semua orang kayaknya bisa melakukan hal itu selama payung hukumnya enggak ada,” terang Taufik.

 

3. Sanksi Sosial

Menyoal sanksi, PBSI juga tidak memberi hukuman begitu saja kepada atlet muda tersebut. Namun, Taufik mengatakan pihaknya akan tetap memberi teguran karena telah mencederai sportivitas. Kemudian sanksi sosial tentu akan diterima baik atlet maupun klubnya.

“Ya enggak bisa, kan enggak ada hukumnya. kalau misalnya ada hukumnya ada sanksi,” ungkap Taufik.

“Sanksinya ya inilah, media semua kan pasti memberitakan. Kalau sekarang, maksudnya juga hukumnya pasal berapa? Apa ini pelanggarannya?" tukas pria berusia 43 tahun tersebut.

“Jadi sanksi sosial saja. Maksudnya kami akan menegur juga lain kali enggak usah begitu lagi. Kan enggak bagus kan, olahraga itu sportif di mana pun,” pungkas Taufik.

(Wikanto Arungbudoyo)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Sports lainnya