Lebih lanjut, Umar mengatakan klub aktif akan difasilitasi, klub lemah dibina, dan klub bermasalah ditertibkan, emua diperlakukan sama tanpa tebang pilih. Ia hanya nakhoda, apalnya besar isinya klub-klub dan atlet-atlet yang jadi mesin penggerak utama.
"Klub itu bukan cuma urusan administrasi. Klub adalah pusat pembinaan. Saya tidak mungkin bekerja sendiri tanpa klub. Perbakin ini rumah kita bersama," tegas Brigjen Umar.

Berkaitan dengan tata kelola, Umar mengedepankan zero tolerance terkait penyalahgunaan dana. Apalagi yang bersumber dari APBD dan KONI.
"Dana publik harus bersih, tidak ada kompromi," tegasnya.
Penguatan fasilitas latihan berstandar nasional turut jadi prioritas, agar atlet berlatih dengan aman dan terukur. Umar juga mendorong jejaring nasional dengan Perbakin daerah lain agar pembinaan dan kompetisi makin berkualitas.
(Wikanto Arungbudoyo)