“Tapi sekarang situasinya terbalik. Maksudnya, saat saya masuk ke MotoGP, saya yang paling muda dan melihat para idola saya. Sekarang saya yang paling tua dan para pembalap muda datang dengan kekuatan besar,” tutur Marquez.

Sebenarnya, wajar jika Marquez mengidolakan Rossi, karena saat naik ke kelas utama pada 2013, hubungan keduanya masih harmonis. Namun seiring waktu, relasi itu mulai merenggang.
Puncaknya terjadi pada MotoGP Malaysia 2015 ketika keduanya terlibat insiden di lintasan Sirkuit Internasional Sepang, Selangor. Sejak saat itu, mereka jarang berinteraksi.
Terlepas dari dinamika hubungan tersebut, Marquez telah berhasil mengunci gelar juara dunia MotoGP 2025. Gelar itu menjadi titel ketujuhnya di kelas para raja, sekaligus menyamai pencapaian Rossi.
(Wikanto Arungbudoyo)