Selama masa terpuruk, Marquez hanya mencoba yang terbaik untuk mengembalikan performanya tanpa berharap kejayaan. Namun, harapannya kini terwujud lebih dari yang diimpikan.
"Kita manusia. Saya punya bakat, dan orang lain juga punya bakat lain, tapi kita manusia dan hanya berusaha melakukan yang terbaik," tutur Marquez.
Gelar juara ketujuh menjadi sangat berkesan bagi Marquez setelah berjuang bangkit selama lima tahun terakhir. Ia pun tak mampu membendung air matanya.
"Di putaran terakhir (MotoGP Jepang 2025) saya menangis di dalam helm, bahkan sulit untuk melihat titik pengereman,” tandasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)