Francesco Bagnaia Terpuruk di MotoGP 2025, Maverick Vinales Enggan Berikan Nasihat
MOTEGI - Pembalap Tim KTM Tech3, Maverick Vinales, ikut memberikan pendapatnnya mengenai situasi sulit yang dihadapi oleh Francesco Bagnaia. Menurut Vinales, Bagnaia tidak memerlukan nasihat dari orang lain, terutama dari dirinya, karena merasa Bagnaia memiliki kualitas dan pengalaman sebagai juara dunia MotoGP dua kali.
Karena itulah Vinales enggan memberikan nasihat kepada Bagnaia. Bukan karena tidak mau, tapi lantaran merasa pengalaman Bagnaia sudah berada ada di atas kebanyakan pembalap.
1. Vinales Akui Kualitas Bagnaia
Bagnaia sedang mengalami musim yang berat. Hingga seri ke-16, ia baru meraih satu podium kemenangan dan bahkan gagal finis di balapan kandang Ducati di MotoGP San Marino 2025. Terkait situasi ini, Vinales merasa tidak pantas memberikan nasihat.
"Jika saya harus memberinya nasihat, saya rasa dia tidak membutuhkannya," kata Vinales, dikutip dari Motosan, Minggu (21/9/2025).
"Dia adalah juara dunia MotoGP dua kali, sementara saya belum. Jadi sulit memberi saran kepada seseorang yang saat ini lebih baik dari dirimu,” lanjut Vinales.
Vinales juga menambahkan bahwa tantangan yang dihadapi Bagnaia mirip dengan pengalamannya saat pindah tim. Meskipun Bagnaia mengendarai motor terbaik, adaptasi terhadap perubahan kecil bisa sangat mempengaruhi performa.
“Yang saya lihat adalah dia menunggangi motor yang, secara teori, adalah yang terbaik, dan tidak mudah beralih ke motor yang sedikit lebih buruk. Itu yang saya alami ketika pindah dari Yamaha ke Aprilia. Saya pikir: ‘Mungkin saya bisa dengan Aprilia,’ tetapi butuh waktu lama untuk mencapainya,” tambahnya.
2. Yakin Bagnaia Segera Bangkit
Meski Bagnaia sedang dalam periode sulit, Vinales yakin pembalap Ducati itu akan segera bangkit. Menurutnya, ini hanyalah masalah ritme dan fase yang akan segera berakhir.
Vinales percaya, Bagnaia tidak perlu belajar lagi cara mengendarai motor, karena rider asal Italia itu sudah sangat mahir. Ia yakin Bagnaia akan kembali menemukan performa terbaiknya dan kembali kompetitif di barisan.
“Meski begitu, saya pikir mungkin semuanya bisa berubah dari satu balapan ke balapan berikutnya. Tidak ada yang pasti jika dia sudah kuat, dia tetap kuat. Bukan berarti dia harus belajar lagi mengendarai motor, dia sudah tahu cara mengendarainya dan melakukannya dengan sangat baik,” sambung Vinales.
"Menurut saya ini hanya masalah ritme, sebuah fase. Saya tidak melihat masalah besar selain periode buruk, yang tanpa diragukan bisa berubah hanya dalam beberapa balapan," pungkas Vinales.
(Rivan Nasri Rachman)
