Lebih lanjut, Stoner mengatakan, Marquez dan Pedrosa diuntungkan dengan minimnya bantuan elektronik di masa lalu. Sementara, para pembalap era modern ini kurang bisa menggunakan perasaannya di atas motor.
“Sementara di generasi sekarang, yang mereka tahu hanya membiarkan teknisi menyetel motor, putar gas, dan Anda memiliki ride height device yang bisa turun secara otomatis,” papar Stoner.
“Tidak ada sama sekali manual. Marc masih punya ide bagaimana level daya cengkeram yang baik, jadi dia menggunakan itu dan memprediksi apa yang akan terjadi. Dia juga bisa mengandalkan perangkat-perangkat elektronik itu dan menemukan kecepatan, sementara yang lain tidak,” tutupnya.
Memang, motor MotoGP di era modern sangat bergantung pada bantuan dari sisi elektronik. Sementara, di era Stoner, Pedrosa, hingga awal-awal naiknya Marquez, motor masih betul-betul mengandalkan skill pembalap.
(Wikanto Arungbudoyo)