Bersama pasangan barunya, Howard Bach, Tony kembali tampil gemilang di sektor ganda putra. Duet ini membuktikan bahwa chemistry dan talenta Tony tidak luntur, meski ia kini membela negara yang tidak memiliki tradisi kuat di bulu tangkis. Mereka melaju mulus dari babak ke babak, menunjukkan bahwa mereka adalah salah satu kekuatan baru yang harus diperhitungkan.
Di babak final, sebuah momen emosional terjadi. Tony dan Howard berhadapan dengan mantan rekan senegara Tony, Candra Wijaya/Sigit Budiarto. Pertandingan ini tidak hanya menjadi perebutan gelar, tetapi juga duel emosional antara masa lalu dan masa kini Tony Gunawan.
Pertarungan sengit terjadi. Kedua pasangan saling jual-beli serangan, menunjukkan permainan kelas dunia. Namun, pada akhirnya, pengalaman dan strategi Tony/Howard berhasil mengungguli Candra/Sigit. Mereka keluar sebagai pemenang dengan skor 15-11, 10-15, dan 15-11.
Gelar juara dunia kedua ini mengukuhkan rekor Tony sebagai atlet pertama yang meraih gelar di bawah dua negara berbeda. Hingga kini, prestasi ini belum ada yang menyamai, menjadikan kisah Tony Gunawan sebagai salah satu yang paling unik dan menginspirasi dalam sejarah bulu tangkis dunia.
(Rivan Nasri Rachman)