OPERA sabun antara Jorge Martin dengan Aprilia Racing mencuri perhatian penggemar balap motor tak terkecuali Paolo Simoncelli. Ayah dari mendiang Marco Simoncelli itu mengaku muak!
Medio Mei-Juni 2025, tersiar kabar Martin hendak cabut dari Aprilia Racing di akhir musim. Ia berusaha mengaktifkan klausul dalam kontraknya untuk pergi lebih cepat dari kesepakatan awal yakni 2026.

Di sisi lain, Aprilia siap bersikukuh Martinator akan bertahan. Mereka bahkan tak segan menempuh jalur hukum dan menyeret sang pembalap ke meja hijau jika masih nekat.
Martin lalu berubah pikiran. Ia memutuskan bertahan tepat menjelang MotoGP Republik Ceko 2025 pada pertengahan Juli silam, hingga kontraknya habis pada penghujung MotoGP 2026.
Drama tersebut memang berakhir indah buat Martin dan Aprilia. Akan tetapi, pihak lain seperti Simoncelli, justru muak. Ia mengaku tak mau mendengar lagi perilaku semacam itu.
“Saya mematikan televisi. Saya langsung berhenti mendengar perkataannya. Buat saya, orang-orang yang berperilaku semacam itu layak kehilangan rasa hormat,” sembur Simoncelli, dikutip dari Mundo Deportivo, Senin (4/8/2025).

Sudut pandang pria asal Italia itu cukup bisa dipahami. Ia juga memiliki tim balap yang diberi nama SIC 58 Squadra Corse Moto3. Maka dari itu, Simoncelli berharap ada yang mengajari Martin soal harga diri.
“Saya pikir dalam hidup anak-anak harus belajar apa itu keseriusan dan martabat. Kita tidak selalu bisa melakukan segalanya dengan mudah,” papar Simoncelli.
“Manajer boleh bilang apa saja, tetapi pada akhirnya kitalah yang harus memutuskan, dan jika kita punya nyali, kita harus memenuhi komitmen kita, entah suka atau duka,” tandasnya.
Martin sendiri mengaku paham dengan caci maki yang diterimanya gara-gara berulah. Namun, ia bertekad mengubur kekecewaan tersebut dalam-dalam dan siap meraih prestasi bareng Aprilia.
(Wikanto Arungbudoyo)