BOLOGNA – Pembalap Tim Ducati Lenovo, Marc Marquez kembali menjadi pusat perhatian di MotoGP 2025. Tak hanya karena dominasinya dari 12 seri yang sudah dimainkan, tetapi gara-gara gaya balapannya yang dinilai sangat agresif.
Ya, Marc Marquez sedang dalam performa puncak dengan dominasi luar biasa di musim 2025. Meski begitu, ia tak lepas dari kritik, baik itu dari rival maunpun fans lawan.
Semua itu karena gaya balap agresif Marquez. Dampaknya, Marquez kerap mendapatkan sorakan negatif dari sebagian penggemar di beberapa sirkuit. Namun, hal ini justru memotivasinya.
Di tengah MotoGP 2025, Marc Marquez berada di jalur untuk menjalani musim paling dominan dalam kariernya. Dari 12 seri pembuka, ia telah memenangkan delapan balapan utama dan 11 sprint race. Performa gemilang itu membuatnya memimpin klasemen dengan keunggulan fantastis 120 poin, sementara musim masih menyisakan 10 seri balapan.
Namun, dominasi Marquez ini seringkali diiringi kritik dari para penonton dan rival yang menganggap gaya balapnya terlalu agresif. Bahkan, di beberapa sirkuit, ia masih mendapatkan cemoohan dari penonton.
Hal ini memicu pembelaan dari bos tim Ducati-nya saat ini, Davide Tardozzi, terutama setelah insiden booing pasca-kemenangan Marquez di sprint race MotoGP Italia 2025.
Bagi Marquez sendiri, kritik dan sorakan negatif tersebut justru menjadi pelecut semangat. Ia mengaku telah terbiasa menghadapi hal tersebut dan bahkan menjadikannya motivasi.
“Dengan para rival, pada akhirnya, Anda harus menerima yang baik dan yang buruk, dan ketika mereka mengatakan hal buruk kepada saya, itu memotivasi saya,” kata Marquez, melansir dari Crash, Jumat (1/8/2025).
Sikap Marquez yang tenang dan fokus pada performanya di lintasan membuktikan tekanan eksternal justru membuatnya semakin kuat, menjadikannya ancaman serius bagi setiap pembalap di MotoGP.
(Rivan Nasri Rachman)