Jorge Lorenzo pun mengenang kejadian tersebut jelang MotoGP Belanda 2025. Dia mengaku tak menyangka bisa jalani balapan dalam kondisi tersebut.
"Saya ingat Dani (Pedrosa) memimpin kejuaraan dan saya tidak ingin kehilangan lebih banyak poin darinya!" kenang Lorenzo, dikutip dari Crash, Rabu (25/6/2025).
“Rasa sakitnya luar biasa pada Kamis dan saya tidak ingin menunggu sampai Senin untuk operasi. Jadi, kami menyewa pesawat pribadi (untuk kembali ke Barcelona) hanya untuk menghilangkan rasa sakit yang saya rasakan, bukan karena saya ingin balapan!” lanjutnya.
“Tetapi saya menjalani operasi malam itu dan setelah operasi saya merasa sangat baik, jauh lebih baik dari sebelumnya, jadi saya berkata, 'Mengapa tidak (jalani balapan)?' Saya tidak ingin membiarkan Dani unggul jauh. Saya harus melakukan sesuatu. Saya akan mencoba,” tegasnya.
“Saya finis kelima. Itu adalah hal yang gila. Saya berumur 25 tahun. Saya melakukannya. Saya tidak berpikir itu akan terulang! Itu benar-benar gila. Sayangnya, pada balapan berikutnya di Sachsenring saya jatuh lagi dan membengkokkan pelat, tetapi (Assen) akan dikenang sebagai salah satu hal paling gila yang pernah ada,” tukasnya.
(Djanti Virantika)