KISAH heroik Jorge Lorenzo menarik diulas. Dia pernah langsung ikut balapan di MotoGP Belanda saat baru kelar operasi.
Momen itu tepatnya terjadi di MotoGP Belanda 2013. Kini, jelang bergulirnya MotoGP Belanda 2025, akankah kisah menarik akan kembali tersaji di Sirkuit Assen?
Jorge Lorenzo diketahui jadi sosok legendaris di MotoGP. Kiprah fantastis diukirnya selama berkarier di MotoGP sehingga bahkan bisa mengemas 3 gelar juara.
Di tengah menterengnya karier Lorenzo, dia juga pernah menghadapi beragam nasib sial kala menjalani balapan di MotoGP. Salah satunya di MotoGP Belanda 2013.
Kala itu, Jorge Lorenzo alami kecelakaan di sesi latihan bebas. Sirkuit Assen yang basah karena baru diguyur hujan membuat X Fuera -julukan Jorge Lorenzo- alami highside.
Lorenzo pun terjatuh sehingga cedera parah. Lorenzo dinyatakan alami patah tulang selangka kiri. Tetapi, kondisi ini tak membuat Lorenzo menyerah.
Pembalap asal Spanyol itu berusaha keras untuk tetap mengikuti balapan. Lorenzo pun langsung terbang ke Barcelona malam itu untuk melakukan operasi pemasangan plat.
Banyak pihak menduga Lorenzo bakal absen. Tetapi, secara mengejutkan, dia kembali ke trek untuk mengikuti balapan.
Lorenzo diketahui tidak mengikuti kualifikasi. Waktu latihan bebas pun menempatkan Lorenzo di posisi ke-12 di grid.
Mengejutkannya lagi, Lorenzo bisa menjalani balapan dengan cukup apik. Dia finis di ruutan kelima, meski berkendara dengan rasa sakit yang teramat sangat.
Jorge Lorenzo pun mengenang kejadian tersebut jelang MotoGP Belanda 2025. Dia mengaku tak menyangka bisa jalani balapan dalam kondisi tersebut.
"Saya ingat Dani (Pedrosa) memimpin kejuaraan dan saya tidak ingin kehilangan lebih banyak poin darinya!" kenang Lorenzo, dikutip dari Crash, Rabu (25/6/2025).
“Rasa sakitnya luar biasa pada Kamis dan saya tidak ingin menunggu sampai Senin untuk operasi. Jadi, kami menyewa pesawat pribadi (untuk kembali ke Barcelona) hanya untuk menghilangkan rasa sakit yang saya rasakan, bukan karena saya ingin balapan!” lanjutnya.
“Tetapi saya menjalani operasi malam itu dan setelah operasi saya merasa sangat baik, jauh lebih baik dari sebelumnya, jadi saya berkata, 'Mengapa tidak (jalani balapan)?' Saya tidak ingin membiarkan Dani unggul jauh. Saya harus melakukan sesuatu. Saya akan mencoba,” tegasnya.
“Saya finis kelima. Itu adalah hal yang gila. Saya berumur 25 tahun. Saya melakukannya. Saya tidak berpikir itu akan terulang! Itu benar-benar gila. Sayangnya, pada balapan berikutnya di Sachsenring saya jatuh lagi dan membengkokkan pelat, tetapi (Assen) akan dikenang sebagai salah satu hal paling gila yang pernah ada,” tukasnya.
(Djanti Virantika)