
Ditambah lagi, Ducati Lenovo memberikan dukungan penuh pada motor Marquez. Hal serupa sejatinya juga dilakukan kepada Bagnaia, namun Laverty menilai pembalap asal Italia itu masih banyak mengeluh.
"Jadi, Anda akhirnya bisa memiliki motor terbaik di grid. Rekan setimnya mengatakan tidak, tetapi ia dengan mudah memiliki motor yang setara dengan pembalap terbaik dan kemudian ia membuat perbedaan," tutur Laverty.
Keunggulan Marquez atas rekan setimnya, kata Laverty, memang bukan pertama kali terjadi pada musim ini. Eks pembalap Aprilia Racing itu menilai, Bagnaia mengalami hal yang sama seperti Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo di masa lampau.
Saat itu, Marquez berhasil unggul dari mantan rekan setimnya di Repsol Honda tersebut. The Baby Alien berkali-kali memenangkan kejuaraan, sedangkan Pedrosa dan Lorenzo di bawah bayang-bayang Marquez.
"Sulit, bukan, ketika Anda memiliki rekan setim yang dapat melakukan sesuatu di atas motor yang tidak dapat Anda lakukan. Saya pikir siapa pun di samping Marc akan mengalami kesulitan di etape itu: kita telah melihatnya dengan Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa," ujar Laverty.
"Siapa pun yang masuk ke garasi di sebelahnya, bahkan saudaranya (Alex Marquez) tahun lalu, adalah bayangannya (pada tahun 2025)," tutupnya.
(Djanti Virantika)