MARC Marquez selamatkan muka Ducati di MotoGP Inggris 2025. Pembalap Ducati Lenovo itu pun banjir pujian, salah satunya datang dari manajer Ducati Corse, Gigi Dall’Igna.
Menurut Dall’Igna, balapan MotoGP Inggris 2025 berjalan rumit. Tak heran, dia memuji performa Marc Marquez yang berhasil raih podium pada balapan tersebut.
Balapan MotoGP Inggris 2025 berlangsung di Sirkuit Silverstone, Minggu 25 Mei 2025. Balapan ini berjalan penuh drama.
MotoGP Inggris 2025 bahkan diwarnai start ulang karena ada red flag berkibar ketika balapan belum mencapai tiga lap. Beberapa pembalap juga terjatuh, termasuk Francesco Bagnaia.
Puncak drama terjadi pada Fabio Quartararo. Kala memimpin balapan dengan sangat nyaman, Quartararo justru harus gagal finis karena masalah teknis pada motornya.
Dall’Igna pun mengakui balapan tersebut sangat rumit bagi Ducati. Dia pun tampak tidak puas dengan hasil yang didapat timnya di MotoGP Inggris 2025.
“Bagi kami, ini adalah Minggu yang cukup rumit, tidak biasa, jelas tidak gemilang, dan dengan performa yang cukup biasa saja,” kata Dall’Igna, dikutip dari Motosan, Rabu (28/5/2025).
Tapi untungnya, Ducati punya Marquez. Rider berjuluk Baby Alien itu seakan menyelamatkan wajah tim pabrikan asal Italia tersebut. Pasalnya, dia berhasil finis di posisi ketiga. Marco Bezzecchi (Aprilia) pun keluar sebagai pemenang. Sementara podium kedua, ini diisi Johann Zarco dari Honda.
Tak ayal, Dall’Igna memberi pujian kepada Marquez yang berhasil meraih podium ketiga. Menurutnya, itu bukan sesuatu yang mudah untuk dicapai, mengingat balapan berlangsung penuh drama.
Apalagi, The Baby Alien -julukan Marc Marquez- sempat terjatuh di awal balapan. Untungnya, balapan diulang dan berhasil finis posisi ketiga.
“Namun, Marc telah melakukan pekerjaan hebat, sempat kesulitan dan berhasil bangkit hingga finis ketiga yang dalam kondisi seperti ini sangatlah berarti, mengingat ia mendapat keuntungan dari balapan ulang setelah insiden awal,” ujarnya.
“Bagaimanapun juga, itu adalah sebuah comeback yang luar biasa, sama sekali tidak bisa diprediksi dan tidak mudah dilakukan: ia menunjukkannya dengan determinasi seorang veteran berpengalaman dan ketangguhan seorang pemula,” pungkas Dall’Igna.
(Djanti Virantika)