
Meskipun demikian, pendapatan Hamilton di Ferrari mengalami peningkatan signifikan. Hal ini jika dibandingkan saat dirinya membela Mercedes.
Selama membela tim berjuluk Silver Arrows itu, Hamilton mendapat gaji pokok sebesar USD35 juta (sekira Rp576 miliar). Kemudian, gajinya naik menjadi USD45 juta (sekira Rp740 miliar) pada dua musim terakhirnya.
Selain gaji dari tim balap, Hamilton juga meraup pendapatan besar dari berbagai sponsor ternama. Dia mendapat bayaran dari brand-brand besar hingga USD20 juta (sekira Rp329 miliar) per tahun.
Dengan semua sumber pemasukan tersebut, total kekayaan Hamilton diperkirakan mencapai USD300 juta atau sekira Rp4,9 triliun. Angka ini menegaskan posisinya tidak hanya sebagai salah satu pembalap terhebat, tetapi juga sebagai salah satu atlet terkaya di dunia.
Prestasi dan popularitas Hamilton telah menginspirasi banyak calon pembalap muda. Ia tidak hanya unggul di lintasan, tetapi juga menjadi ikon di luar balapan, terutama dalam isu keberagaman dan keberlanjutan.
(Djanti Virantika)