MANTAN pembalap MotoGP, Scott Redding, memuji kehebatan Valentino Rossi yang pintar memanfaatkan sekaligus mengendalikan penggemarnya. Menurut Redding, faktor karisma yang dimiliki Rossi membuatnya mampu melakukan itu semua hingga memiliki banyak fans.
Hanya saja, Redding tak melihat hal tersebut sebagai kelebihan, tetap juga menjadi sisi buruk Rossi. Sebab Rossi bisa mengendalikan para penggemarnya untuk menyerang pembalap yang ia tak sukai, dalam hal ini rivalitas dengan Marc Marquez menjadi contohnya.
Redding yang pernah bersaing bersama Rossi di kelas MotoGP pada 2014-2018 tahu betapa hebat serta pintarnya The Doctor –julukan Rossi– dalam mengatur fansnya. Redding merasa tak ada yang bias menyamail Rossi dalam hal tersebut sejauh ini.
“Rossi sangat pintar dalam mengendalikan para penggemarnya. Dia selalu hebat dalam hal tersebut,” ujar Redding, melansir dari Crash, Selasa (22/4/2025).
“Hal itulah yang membuat dirinya bisa besar di olahraga ini. Karena dia adalah satu-satunya yang punya karakter tersebut,” tambahnya.

Hanya saja, hal yang tak disukai Redding dari kehebatan Rossi itu adalah ketika digunakan untuk menyerang rider lain. Menurut Redding, Rossi kerap memanfaatkan fansnya untuk menyerang pembalap yang tak ia sukai, seperti pertikaiannya dengan Marquez.
Sampai saat ini masih fans Rossi masih bertahan menyerang Marquez meski The Doctor sudah lama pensiun dari MotoGP. Bagi Redding, itulah sisi buruk Rossi.
Daripada meminta fans-nya untuk membiarkan Marquez, Rossi justru diam saja ketika penggemarnya masih menyerang The Baby Alien –julukan Marquez. Bahkan saat Marquez menang di Sirkuit Misano tahun lalu, rider Ducati itu mendapatkan sorakan dari fans Italia yang sekaligus penggemar Rossi.
“Dia bisa menggunakan (kemampuan mengatur fansnya) untuk hal buruk atau baik dengan hebat. Ketika situasi memanas dengan Marquez, dia memainkan fansnya untuk menyerangnya (Marquez). Jelas itu adalah tindakan yang nakal,” sambung Redding.
“Dia bisa saja menghentikannya (sikap penggemar yang menyerang Marquez). Banyak orang mungkin yang tak setuju, namun hal itu menunjukkan sisi buruk dari Rossi,” tutupnya.
Sebagai informasi, Banyak yang menduga rivalitas keduanya bermula dari tendangan Rossi ke Marquez di GP Malaysia 2015. Ternyata, The Doctor menyebut MotoGP Argentina 2015 sebagai bibit permusuhan.
Kala itu, Rossi dan Marquez terlibat insiden pada putaran terakhir GP Argentina 2015 di Sirkuit Termas de Rio Hondo. The Baby Alien terjatuh dan gagal finis. Balapan dimenangi oleh VR46.
Perseteruan memuncak di Malaysia. Aksi Marquez yang terlihat berkali-kali mengganggu Rossi di lintasan, berakhir dengan sebuah tendangan maut.
Juara dunia MotoGP tujuh kali itu dihukum dengan start balapan dari posisi paling belakang pada seri terakhir GP Valencia. Pada akhirnya, Rossi kehilangan kesempatan meraih titel juara dunia yang ke delapan.
(Rivan Nasri Rachman)