"Ia telah mendefinisikan ulang gaya berkendara di mana itu memerlukan perubahan dari sebelumnya," imbuh mantan pembalap Grand Prix tersebut.
Namun, Laverty melihat Marquez belum ada di level seperti saat mengendarai Honda RC213V. Perbedaan karakteristik motor memang berpengaruh tetapi cara berkendaranya sungguh bertolak belakang.
"Marquez masih berkendara dengan keras, tetapi tidak sekeras saat mengendarai Honda,” kata Laverty.
Ducati memang membangun motor yang bisa dibilang ramah untuk semua pembalap sejak memasuki dekade 2020-an. Hal serupa ironisnya tidak dilakukan Honda yang terlalu bergantung kepada Marquez, yang dianggap punya gaya berkendara unik.
(Wikanto Arungbudoyo)