PEMBALAP Tim Aprilia Racing, Jorge Martin dianggap bukan kandidat kuat juara MotoGP 2025. Menurut mantan bos LCR Honda, Oscar Haro, penyebabnya karena Martin tak memiliki motor yang kuat untuk bersaing memperebutkan gelar juara.
Martin merupakan pemilik gelar juara MotoGP 2024. Rider berjuluk Martinator itu tampil ciamik bersama tim satelit Ducati, Pramac Racing, di musim lalu sehingga sukses mengasapi Francesco Bagnaia dan Marc Marquez pada papan klasemen pembalap.
Tapi kini Martin tidak lagi membela Ducati. Pembalap asal Spanyol itu akan memulai perjalanan barunya bersama Aprilia Racing di MotoGP 2025. Menyandang status sebagai juara bertahan, Martinator pun masih dijagokan untuk bisa menantang gelar juara.
Hanya saja, Haro sama sekali tidak melihat Martin akan hadir sebagai penantang gelar di musim ini. Walaupun, dia mengakui kalau Martinator adalah rider yang berkualitas.
"Saya yakin Jorge akan menjalani balapan yang bagus, tetapi saya tidak melihatnya sebagai penantang gelar MotoGP," kata Haro, dilansir dari Motosan, Jumat (21/2/2025).
"Mungkin saya salah, dan saya ingin salah, karena saya menyayangi Jorge dan tahu betapa hebatnya dia sebagai pembalap,” sambungnya.
Alasan Haro tidak melihat Martin sebagai penantang gelar memang bukan karena soal kualitas. Menurutnya, Martinator akan memiliki masalah yang sama seperti Marquez di musim lalu, yakni tidak memiliki motor juara untuk bisa bertarung dalam perebutan gelar juara MotoGP 2025.
“Tapi saya tidak melihatnya sebagai pesaing utama karena dia menghadapi masalah yang sama seperti Marc Márquez tahun lalu: dia tidak memiliki motor juara untuk bertarung,” ungkap dia.
Martin sendiri saat ini sedang menjalani pemulihan cedera usai kecelakaan horor dalam tes pramusim di Sirkuit Sepang. Pastinya, Martinator masih membutuhkan waktu untuk kembali beradaptasi dalam menunggangi motornya guna meraih hasil positif di MotoGP 2025.
Sementara, seri balapan pertama MotoGP Thailand 2025 akan segera bergulir. Sesuai jadwal, seri itu bakal berlangsung di Sirkuit Buriram pada 28 Februari sampai 2 Maret 2025.
(Rivan Nasri Rachman)