JAKARTA - Pangalengan Track Race 2025 yang kembali digelar di Pangalengan, Jawa Barat, tidak hanya memberikan pengalaman menantang saja bagi para peserta. Melainkan ajang itu juga sekaligus untk mencari bibit pelari muda, khususnya di kalangan pelajar tingkat SMP dan SMA.
Ajang lari yang dilangsungkan dalam rangkaian acara Running Summit ini menguji ketahanan fisik dan mental para pelari karena medan yang menantang. Pada kategori Cross Country 8K, pelari bakal mendapat pengalaman unik dengan lintasan yang beragam, mulai dari tanah, lumpur, rumput, hingga aspal.
Keunggulan utama dari ajang ini adalah kombinasi tantangan alam yang memberikan sensasi berlari yang lebih seru dan menantang dibandingkan lari jalan raya biasa. Uniknya lagi, Pangalengan Track Race 2025 tidak hanya berfokus pada kompetisi lari, tetapi juga bertujuan untuk mencari bibit pelari muda dari kalangan pelajar tingkat SMP dan SMA.
Selain itu, acara ini bertujuan memperkenalkan potensi wilayah Pangalengan dari sisi olahraga, sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat setempat. Ajang ini bisa dibilang begitu unik.
Menurut Coach Agung Mulyawan, pendiri Agung Mulyawan Track Club (AMTC), Cross Country bukan sekadar lari biasa. Melainkan, para pelari dituntut untuk tetap bugar dan menjaga stamina sepanjang race.
“Cross Country bukan sekadar lari biasa, tetapi menguji daya tahan, kekuatan, dan strategi atlet dalam menghadapi lintasan yang tak terduga. Medannya cukup berat dan bervariasi, sehingga setiap pelari harus benar-benar menjaga performa fisiknya,” ujar Agung dalam keterangannya, Kamis (20/2/2025).
Oleh karena itu, AMTC sangat selektif dalam memilih air mineral untuk mendukung kebutuhan cairan mineral para pelari. Mereka memilih Le Minerale karena kandungan yang terdapat dalam produk minuman itu dapat membantu pemenuhan mineral para pelari sehingga membantu menjaga performa para pelari dalam menghadapi lintasan Cross Country yang menantang.