“Ayah saya selalu mengatakan kepada saya untuk menjalani hidup dan berhenti memprotes pemerintah China,” kata Ye Zhaoying, mengutip dari Sportv2dk.
“Tidak, tidak ada. Mantan pemain tim nasional telah menghapus saya di WeChat. Dai Yun yang pernah menjadi teman saya selama di asrama adalah salah satunya,” tambah musuh Susy Susanti itu.
“Pemerintah China mengatakan kami pengkhianat tapi kami tidak pernah mengatakan hal negatif tentang orang China. Kami hanya berbicara menentang rezim Tiongkok,” jelas Hao Haidong.
“Dunia bisa melihat betapa jahatnya tindakan yang dilakukan pemerintah China kepada kami,” tutupnya.
Kini Ye Zhaoying menjalani kehidupan yang jauh berbeda dari kemewahan dan sorotan media yang pernah ia nikmati. Tidak ada lagi sorotan kamera atau dukungan dari tanah airnya, hanya kenangan dan perjuangan harian.
Cerita Ye Zhaoying adalah peringatan akan betapa mudahnya seorang bintang jatuh dari ketinggian, bukan karena kegagalan di lapangan, tetapi karena politik dan nasionalisme yang tidak mengenal ampun. Ia mengingatkan kita bahwa di balik setiap medali dan kemenangan, ada cerita manusia yang kompleks dan seringkali penuh dengan tragedi.
(Rivan Nasri Rachman)