Serupa tapi Tak Sama, Red Bull KTM dan Tech3 Pamer Livery untuk MotoGP 2025
TIM pabrikan asal Austria, Red Bull KTM baru saja meluncurkan tim baru mereka untuk MotoGP 2025. Dalam kesempatan, KTM turut memperlihatkan livery terbaru mereka serta tim satelit, KTM Tech3.
Livery kedua tim KTM itu pun mendapatkan sorotan. Bukan karena saking bagusnya, namun karena baik Red Bull KTM dan KTM Tech3 memiliki livery yang bisa dikatakan nyaris sama.
Ya, Tim pabrikan asal Austria itu baru saja meluncurkan tim untuk MotoGP 2025 pada Kamis (30/1/2025) sore WIB. Tidak ada perubahan mencolok pada livery motor RC16 mereka. Perubahan mencolok justru terjadi pada komposisi pembalap.
Di KTM Red Bull ada Brad Binder yang akan bertandem dengan Pedro Acosta. Sementara di KTM GASGAS Tech3 diisi oleh dua rider baru mereka, yakni Maverick Vinales dan Enea Bastianini.
1. KTM Serius Tatap MotoGP 2025
Dalam acara peluncuran itu, Beirer mengungkapkan betapa seriusnya KTM mempersiapkan diri menatap MotoGP 2025. Dia menekankan kalau mereka siap untuk bersaing dengan para rivalnya seperti Ducati, Aprilia, hingga Yamaha.
“Kami ada di sini untuk balapan dan kami sangat serius dalam mengejar kesuksesan di kejuaraan luar biasa ini, yang membawa semangat balap motor ke banyak penjuru dunia,” kata Beirer, dilansir dari Motosan, Kamis (30/1/2025).
"Kami memulai 2025 dengan kuat, meraih kemenangan besar di Dakar Rally dan juga di AMA Supercross. Sekarang, kami dengan bangga memperkenalkan tim MotoGP kami dan melihat motor kami siap bersaing untuk tahun kesembilan secara berturut-turut,” sambungnya.
2. Optimis dengan Skuad KTM Musim Ini
Beirer percaya diri dengan komposisi pembalap yang saat ini dimiliki KTM. Dia pun berharap KTM bisa mengukir hasil manis di MotoGP 2025.
"Balapan adalah bagian dari DNA KTM, dan kami sepenuhnya berkomitmen. Dengan Brad, Pedro, Enea, dan Maverick, serta seluruh pengalaman dan pengetahuan yang ada di dalam tim, kami sangat optimistis menyambut musim ini. 2025 bisa menjadi tahun yang luar biasa bagi kami, dan saya harap itu benar-benar terjadi!,” pungkas Beirer.
(Rivan Nasri Rachman)
