Acara pembukaan munas Inkatsu Pordibya di Jakarta hari ini dihadiri oleh 11 perguruan karate. Mereka mendukung perguruan ini untuk kembali menempati posisinya sebagai anggota FORKI.
Ke-11 perguruan itu adalah Perguruan Wadokai, Shoto-Kai, INKAI, INKADO, GABDIKA, GOJUKAI, KEISHINKAN, SHIROITE, SHOKAIDO, KYOKUSHINKAI, dan KKI. Hadir pula anggota Bidang Organisasi FORKI, Shihan DR Ir Achmad Falconi.
Musyawarah Nasional Inkatsu Pordibya tahun ini yang mengusung tema ‘Meneguhkan Tekad, Meraih Kembali Kejayaan’ dihadiri oleh perwakilan dari 11 kepengurusan daerah, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Selatan, Kalimantan Timur, dan Bali.
Didirikan di lingkungan TNI Angkatan Laut (TNI AL) pada 1966 dengan nama Bela Diri Pordibya oleh pendiri sekaligus Guru Besar Bela Diri Pordibya, Drs. Soetjipto Pramono. Ia adalah anggota TNI AL yang ditugaskan oleh atasannya mencari bentuk olahraga bela diri untuk membina fisik dan mental anggota TNI AL. Pordibya mempunyai ciri khas berupa penggabungan teknik dan gaya silat, yudo, karate dan jujitsu.
(Djanti Virantika)