JAKARTA – Hendra Setiawan menceritakan sulitnya menjadi pebulu tangkis di usia kepala empat. Ia mengaku susah untuk memulihkan kondisi serta sering dikomplain anak-anaknya!
Saat ini, Hendra bersama Mohammad Ahsan masih aktif menjadi pemain bulu tangkis di sektor ganda putra. Pada ranking BWF per 24 September 2024, mereka saat ini menempati peringkat 23 dunia.

Pada tahun ini, Ahsan/Hendra memang lebih banyak gugur di babak 32 dan 16 besar, ketimbang wara-wiri naik podium. Satu-satunya prestasi terbaik The Daddies adalah menjadi runner-up di Australia Open 2024.
Di tengah usia yang tak muda lagi, Hendra menjawab kondisi fisik memang menjadi tantangan tersendiri. Apalagi dari sisi latihan, pemain kelahiran Pemalang, Jawa Tengah itu mengaku sudah tidak bisa menjalaninya secara 100 persen.
"Susah (main di usia 40 tahun), terutama di recovery-nya. Jadi dulu biasanya pagi latihan capek, sore sudah siap lagi. Ini ya mungkin butuh satu hari (recovery-nya)," ucap Hendra saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Rabu 25 September 2024.
"Jadi ya mungkin sekarang enggak 100 persen. Saya latihan, cuma 70-80 persen. Itu sudah cukup, yang penting stabil," tambah pria berusia 40 tahun itu.
Ketika bertanding di turnamen, Hendra sendiri tidak mengalami masalah berarti. Akan tetapi, saat berbicara latihan, kondisi fisik dan usia sangat berpengaruh untuknya.
"Kalau turnamen sih enggak, enggak terlalu pengaruh. Yang pengaruh itu di latihan. Jadi kalau pagi capek nih, sore kadang kalau capek ya saya izin," terang Hendra.
Sementara ketika berbicara keluarga, peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 itu yang masih aktif tidak mendapat banyak tekanan dari sang istri, Sandiani Arief. Sang pujaan hati justru menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Hendra, mau lanjut atau pensiun.
Justru tekanan itu datang dari ketiga anaknya yang sering komplain. Pasalnya sepanjang tahun ini, ia bersama Ahsan selalu menelan kekalahan sehingga kerap diprotes anak-anaknya.

"Sebenarnya kalau istri terserah saya saja sih, kalau masih mau main ya silakan. Kalau anak mulai komplain ditinggal terus. Sering tanya, 'Kok kalah? Kok kalah lagi?'" tambah Hendra.
"Ya di situ sebenarnya saya inginnya ada hasil lah (pada tahun ini). Jadi (anak-anak bisa bilang) 'Eh papa menang', karena komplain terus," lanjutnya dengan nada bercanda.
Pada akhir tahun ini memang akan menjadi keputusan Hendra apakah akan tetap lanjut bermain atau pensiun. Target utamanya sebelum membuat keputusan tersebut adalah menembus semifinal di salah satu turnamen tersisa tahun ini.
(Wikanto Arungbudoyo)