KISAH tragis pelari Olimpiade Uganda yang dibakar hingga tewas oleh pacarnya sendiri menarik diulas. Kejadian ini menimpa atlet lari marathon Olimpiade asal Uganda, Rebecca Cheptegei.
Melansir Reuters, Jumat (6/9/2024), aksi pembakaran itu terjadi di kediaman Rebecca di Kenya pada Minggu 1 September 2024. Sang pacar, Dickson Ndiema, dengan sengaja menyiram bensin dan membakar sang atlet karena adanya sengketa tanah.

Akibat aksi tersebut, wakil Uganda di Olimpiade Paris 2024 itu mengalami luka bakar sebesar lebih dari 75 persen. Luka bakar yang sangat besar tersebut lantas membuat Rebecca Cheptegei mengalami kegagalan fungsi multiorgan yang membuatnya meninggal dunia pada Kamis 5 September 2024 pukul 05.30 waktu setempat di Rumah Sakit Pendidikan dan Rujukan Moi, Eldoret, Kenya.
Selain Rebecca, pacarnya yang juga pelaku pembakaran, yakni Dickson Ndiema, juga mengalami luka bakar sebesar 30 persen. Ia kini dikabarkan tengah menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di kawasan Eldoret.
Kabar meninggalnya Rebecca Cheptegei ini mengejutkan bagi banyak pihak. Presiden Komite Olimpiade Uganda, Donald Rukare, pun tak menyangka jika salah satu atlet terbaik negaranya harus tewas secara tidak manusiawi.
“Kami telah mendengar tentang meninggalnya atlet Olimpiade kami Rebecca Cheptegei OLY setelah diserang dengan kejam oleh pacarnya. Semoga jiwanya yang lembut beristirahat dengan tenang dan kami mengutuk keras kekerasan terhadap wanita,” kata Donald Rumare di akun X pribadinya.
“Ini adalah tindakan pengecut dan tidak masuk akal yang telah menyebabkan kematian seorang atlet hebat. Warisannya akan terus bertahan,” sambungnya mengutuk sang pelaku.
Rebecca Cheptegei merupakan atlet lari asal Uganda yang lahir di Cheminy, Uganda, pada 22 Februari 1991. Ia merupakan atlet lari lintas alam dan juga lari marathon yang mewakili Uganda di Olimpiade Paris 2024.
Di ajang tersebut, Rebecca berhasil finis di posisi ke-44 cabang olahraga lari marathon. Namun nahas, di usianya yang baru 33 tahun dan masih memiliki potensi, ia justru tewas mengenaskan karena dibakar oleh kekasihnya sendiri.

Pasca kejadian ini, ayah Rebecca, yakni Joseph Cheptegei, mengatakan kepada wartawan di Eldoret bahwa ia meminta pemerintah untuk melindungi anak-anak dan harta bendanya. Sebab, ia tidak ingin ada seorang pun yang masuk ke rumahnya dan mengambil apa pun.
Itulah kisah tragis Rebecca Cheptegei, pelari Uganda yang dibakar hingga tewas oleh pacarnya sendiri.
(Djanti Virantika)