Khusus masalah Agrippina, ia divonis terlibat pengaturan skor selama periode substansial hingga 2019 ketika bertanding di ajang internasional level bawah. Agrippina lantas dihukum enam tahun skorsing hingga denda Rp98 juta oleh BWF.
Agrippina dan tujuh atlet lainnya disebut mengatur dan memanipulasi pertandingan hingga perjudian saat bermain bulu tangkis di turnamen internasional. Karena masalah itulah Agrippina memutuskan pensiun dini dari dunia bulutangkis internasional.
Dirangkum dari berbagai sumber, Agrippina membantah ikut terlibat match fixing. Ia mengaku sempat dihubungi Hendra Tandjaya untuk mengalah dan akan diberikan uang Rp13 juta dalam sebuah pertandingan.
Agrippina pun menolak tawaran tersebut, namun ketika Hendra ditangkap karena kasus match fixing, nama Agrippina terbawa karena jejak history chat mereka. Hal itulah yang membuat Agrippina ikut dituduh match fixing.
Agrippina sendiri mengaku bersalah karena tak melaporkan Hendra ke BWF. Kini, ia pun sudah nyaman bermain di kompetisi antar kampung dan bahkan ia disebut raja tarkam karena saking jagonya saat bermain melawan atlet amatir.
(Rivan Nasri Rachman)