JAKARTA - Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, memutuskan tampil di Indonesia Masters 2024. Kepala pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian mengungkapkan alasan utama Apriyani/Fadia mentas di ajang Super 500 tersebut.
Sebagaimana diketahui, Apriyani/Fadia mundur dari dua turnamen awal tahun ini yakni Malaysia Open dan India Open 2024. Hal ini karena Apriyani harus menjalani pemulihan cedera betis.
Namun, pada pekan ini, Apriyani/Fadia dipastikan comeback di Indonesia Masters 2024. Scara kondisi fisik, Eng Hian mengatakan bahwa Apriyani sudah tidak merasakan sakit lagi. Hal inilah yang sempat dipertanyakan kepada sang anak didik sebelum memutuskan turun bertanding.
"Itu pertanyaan saya ke dia itu waktu dia memutuskan main, kamu masih ada rasa sakit atau masih ada rasa takut? karena kalau masih ada rasa sakit, kita enggak kasih main, kita pemulihan, (tapi) ini enggak ada rasa sakit, jadi kita izinkan. Tinggal rasa khawatir yang takut kena lagi," ucap Eng Hian saat ditemui di Istora Senayan, Senin (22/1/2024).
Selain itu, Eng Hian mengatakan Apriyani sendiri lah yang menyatakan kemauan untuk tampil di hadapan publik Istora Senayan. Meski jika berbicara soal persiapan, ia menilai belum 100 persiapan.
"Kalau untuk kesiapan secara general, ya boleh dibilang belum siap 100 persen karena dia (Apriyani) baru pemulihan, satu minggu sebelum ini (Indonesia Master 2024) dia baru bisa berlatih normal. Jadi untuk Apri, sekarang ini lebih beradaptasi dengan rasa kekhawatiran dan ketakutan dia," kata Eng Hian.
"Anaknya sendiri yang mau (untuk main) 'saya mau coba'. Kalau waktu itu ditanya oleh pimpinan pengurus 'kondisi Apri gimana? apakah bisa turun di Indonesia Masters?' saya bilang kalau persiapan secara umum atlet normalnya, belum siap dan dia baru berlatih full seminggu," lanjutnya.
Pertimbangan lainnya, turunnya Apriyani/Fadia juga untuk menghilangkan rasa trauma sang pemain. Sehingga pasangan ganda putri terbaik Indonesia itu tidak dibebankan target di Indonesia Masters 2024.
"Untuk menghilangkan rasa traumanya, dia lebih ke situ dulu. Untuk di sini saya tidak berani ngomong target, karena biar dia beradaptasi dan bermain lepas dengan kondisinya. Dia sendiri jangan memikirkan strategi, dia harus memikirkan bagaimana menjaga langkah untuk beradaptasi," tutupnya.
(Admiraldy Eka Saputra)