Bahkan untuk membantu dirinya menjadi atlet yang lebih baik, Jonatan juga mendapatkan bantuan dari nenek dan omnya. Kala itu nenek dan om Jonatan membantu dengan memberikan vitamin dan makanan pendukung lainnya.
“Jadi nenek sama om waktu itu support kebutuhan kaya vitamin, susu, telor, vitamin dan lain-lain," sambung Jonatan.
Keluarga Jonatan memang sangat mendukung atlet asal Jakarta itu untuk menjadi atlet. Bahkan ayahnya akan menghukum Jonatan lari dari tempat latihan ke rumah jika Jojo –sapaan akrab Jonatan– tidak berlatih dengan baik.
Untungnya masa-masa sulit itu pun perlahan menghilang seiring Jonatan masuk ke Pelatnas PBSI. Kala itu Jonatan masuk ke Pelatnas di usia 15 tahun, yang berarti ia mengalahkan para pesaingnya yang rata-rata berusia 19 tahun.
Berkat perjuangannya itu, Jonatan kini sudah memanen jerih payahnya. Jonatan sudah memiliki kehidupan yang lebih baik dan tentu ia pun mampu membalas dengan memberikan kebahagian kepada orangtuanya.
(Rivan Nasri Rachman)